Lagu “Ya Saman” adalah sebuah karya musik yang memiliki keunikan tersendiri, terutama karena liriknya menggunakan bahasa Palembang yang kaya dengan nuansa budaya dan musikalitas Melayu.
Lagu ini diciptakan oleh Kamsul A. Harla, seorang komponis yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Sumatera Selatan. Karyanya telah menjadi bagian integral dari budaya musik di daerah tersebut, khususnya di Palembang, di mana lagu ini sangat populer dan sering diperdengarkan.
Di Palembang, ungkapan “Ya Saman” memiliki arti yang sangat spesifik dan unik. Kata ini biasanya diucapkan dalam situasi yang menakjubkan atau luar biasa, terutama untuk menggambarkan hal-hal yang positif dan mengesankan.
Ketika seseorang mengalami atau menyaksikan sesuatu yang luar biasa, mereka sering kali akan berkata “Ya Saman” sebagai bentuk ekspresi kekaguman dan rasa terpesona.
Makna dari lagu “Ya Saman” sendiri sangat mendalam, karena lagu ini diciptakan untuk menggambarkan perasaan takjub dan kekaguman terhadap hal-hal yang dianggap sangat istimewa atau menakjubkan.
Melalui lirik dan melodinya, lagu ini berhasil menangkap esensi dari rasa kagum dan keindahan, menjadikannya sebuah karya yang tidak hanya enak didengar tetapi juga penuh dengan makna.
Sebagai salah satu lagu yang berasal dari daerah Palembang, “Ya Saman” memiliki nilai budaya yang tinggi. Lagu ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan bahasa serta budaya Palembang.
Karya ini mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya menghargai dan mencintai warisan budaya mereka.
Lirik lagu “Ya Saman”
Berikut adalah lirik lagu “Ya Saman” dari daerah Palembang, yang menggambarkan segala keindahan dan kekaguman yang terkandung dalam setiap kata dan nadanya:
Nyelek belumban Perahu Bidar di Sungi Musi
Janganlah lupo meli telok abang
Cantik rupo penyabar dan baek hati
Adek manis berambut panjang dikuncit kepang
Lika-liku banyu Batanghari Sembilan
Mengalir bemuaro ke Sungi Musi jugo
Elok laku ngaesi rupo cindo menawan
Muat kakak siang tekenang malem tejago
Pulo Kemaro melah Sungi Musi ke Sungsang
Nak ke Pusri laju kesasar ke Kalidoni
Badan saro pikiran resah hati teguncang
Ngarapke adek kalu be galak jadi bini
Ay…ya…ya…ya…
Ya Saman
Pecaknyo mudah tapi saro nian
Ay…ya…ya…ya…
Ya Saman
Nyari bini yang bener-bener setolok an
Ay…ya…ya…ya…
Ya Saman
Ya Saman
Ya Saman
Ya Saman
Lirik dan Chord Gitar Lagu “Ya Saman”
Berikut adalah lirik dan chord gitar lengkap dari lagu “Ya Saman”:
Intro : Am E Dm E7 Am
Am E Dm E7 Am
E
Am
Nyelek gelumbang perahu bidar di Sungi Musi
E
Janganlah lupo meli telok abang
Dm
Cantik rupo penyabar dan baek ati
E E7 Am E
Adek manis berambut panjang dikuncit kepang
Am
Lika liku banyu Batanghari Sembilan
E
Mengalir bemuaro di Sungai Musi jugo
Am
Elok laku ngaisi rupo cindo menawan
E E7 Am E
Buat kakak siang tekenang malam tejago
Am
Pulo Kemaro melah Sungai Musi ke Sungsang
E
Nak ke Pusri laju tesasar ke Kalidoni
Dm
Badan saro pekeran resah hati teguncang
E E7 Am
Ngarepke adek kalau be galak jadi bini
Reff :
Am E
Ai ya ya ya….ya saman
Am
Pecaknyo mudah tapi saro nian
Am E
Ai ya ya ya….ya saman
E E7 Am
Nyari bini yang bener-bener setolo’an
Am E
Ai ya ya ya…. Ya saman
Am
Pecaknyo mudah tapi saro nian
Am E
Ai ya ya ya….ya saman
E E7 Am
Nyari bini yang benar-benar setolo’an
Am E
Ai ya ya ya….ya saman
E Dm Am
Ya saman, ya saman, ya saman
Lagu ini benar-benar menggambarkan kekayaan budaya Palembang melalui setiap bait liriknya. “Nyelek belumban Perahu Bidar di Sungi Musi” memulai lagu dengan gambaran indahnya Sungai Musi yang terkenal di Palembang.
Menyusul dengan “Janganlah lupo meli telok abang,” lirik ini mengingatkan akan tradisi membeli telur merah, yang merupakan bagian dari budaya setempat.
Lirik “Cantik rupo penyabar dan baek hati, Adek manis berambut panjang dikuncit kepang” menggambarkan sosok perempuan ideal yang cantik dan baik hati, memberikan gambaran tentang keanggunan dan kesabaran wanita Palembang.
“Lika-liku banyu Batanghari Sembilan” menyebutkan aliran sungai yang penting di Sumatera Selatan, menambah elemen geografis yang kuat dalam lagu ini.
Bagian “Pulo Kemaro melah Sungi Musi ke Sungsang” mengacu pada Pulau Kemaro yang terkenal, dan menyebut beberapa tempat lain seperti Pusri dan Kalidoni, memperlihatkan betapa kaya dan beragamnya Palembang.
Refrein lagu “Ay…ya…ya…ya… Ya Saman” menekankan betapa sulitnya mencari pasangan hidup yang benar-benar sempurna, meskipun kelihatannya mudah. Ini menambahkan dimensi emosional dan personal pada lagu tersebut.
Secara keseluruhan, lirik “Ya Saman” tidak hanya memaparkan keindahan alam dan budaya Palembang, tetapi juga menggambarkan perasaan dan harapan yang universal, membuat lagu ini sangat bermakna dan mudah diingat.